"Semua kalian adalah penggembala / pemimpin dan semua kalian akan ditanya (diminta pertanggungjawabannya) tentang rakyatnya". HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar.
Secara tersirat, hadist menunjukkan adanya peringatan terhadap pemimpin dalam merealisasi kepemimpinannya. Peringatan itu menuntut kesadaran pemimpin akan adanya rasa tanggungjawab dalam melaksanakan tugas kewajibannya. Kata lain, peringatan bermakna perintah kepada setiap pemimpin supaya bertanggung jawab atas semua tindakan dalam pelaksanaan kewajibannya.
Pemimpin muslim yang bertanggung jawab adalah pemimpin yang melaksanakan syariat Allah dan Rasul-Nya dalam bertindak dan mengambil keputusan, termasuk ketika memiliki kekuasaan. Maka, pemimpin merealisasikan kekuasaan - meskipun kecil apalagi besar - dan bertindak harus berdasar rasa tanggungjawab dan menggunakan hukum yang ada. Kalau tidak demikian, timbullah penyelewengan, penyimpangan, KKN, perampasan hak, berbagai krisis, malapetaka politik/ekonomi, moral dan berakhir kesengsaraan.
Rasa tanggungjawab adalah salah satu dari kriteria kepemimpinan Islami yang harus didukung dengan kriteria-kriteria yang lain. Kalau tidak, rasa tanggungjawab bisa hilang karena digusur oleh sikap materialisme, indiviidualisme, ambisi kekuasaan, mengikuti hawa nafsu yang senantiasa mengajak kejahatan (QS. Yusuf : 53) dan lainnya.
2 komentar:
Assalamu'alaikum...salam silaturrahimm..sahabat....bagaimana kabarnya pemuda Madiun....?
Assalamu'alaikum..mampir mas di PADEPOKAN HW..salam
Posting Komentar