PDPM Kota Madiun

Saran dan kritik sangat kami tunggu supaya kami bisa tampil lebih baik lagi.
FASTABIQUL KHAIRAT
mp3 agama islam free gratis Quran Explorer - Interactive Audio Recitations & Translations

21 Juni 2008

Ketika Cinta Bertasbih Bukan Hanya Soal Cinta

Habiburrahman El Shirazy menuai sukses dengan novel dan film Ayat-Ayat Cinta (AAC). Kini, pria yang akrab disapa Kang Abik itu siap mengulang keberhasilannya lewat cerita Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Senasib dengan AAC, novel yang telah dibuat menjadi dwilogi itu diangkat ke layar lebar. Perbedaan dari AAC yang heboh itu, kali ini filmnya tidak sekadar mengusung tema percintaan. Sisi entrepreneurship juga akan mewarnai film yang disutradarai sineas kawakan Chaerul Umam tersebut.

Menjelaskan isi novel sekaligus film KCB, Kang Abik dan Chaerul Umam hadir di Aula Mas Mansur, Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, kemarin (12/6). Hadir pula sebagai pembicara, sastrawan Achudiat dan Line Director SinemArt Nurhamdani. ''Saya ingin yang baca novel saya ini adalah kalangan remaja mahasiswa," kata Kang Abik.

Menurut pria kelahiran Semarang tersebut, kisah KCB diharapkan mampu menginspirasi kalangan mahasiswa untuk berani berwirausaha serta bertawakal kepada Allah. Keinginan tersebut muncul tak lain sebagai bentuk keprihatinan Kang Abik terkait dengan mental generasi muda zaman sekarang yang cenderung ingin mendapatkan segala sesuatu secara instan. ''Mental remaja kita benar-benar perlu diperbaiki,'' tegasnya.

Keinginan Kang Abik tersebut disambut baik oleh Chaerul Umam. ''Masyarakat kita ini butuh film-film yang bisa memberikan pencerahan. KCB bisa menjadi salah satunya,'' ujar peraih penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 1992 lewat film Ramadhan dan Ramona tersebut.

Chaerul mengaku merasa terhormat mendapat kesempatan menggarap film karya penulis lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir, tersebut. Dia pun mengharapkan dukungan dan respons semua pihak untuk menyukseskan film KCB tersebut.

Dari segi sastra, Achudiat berkomentar bahwa fenomena munculnya novel-novel Islami semacam AAC atau KCB mencerminkan bahwa budaya masyarakat perkotaan sebagai mayoritas pembaca novel-novel tersebut mulai bergeser ke arah religius. ''Novel-novel penggerak jiwa semacam AAC atau KCB mengantarkan masyarakat kembali pada spiritualitas,'' katanya.

Ketika sesi tanya jawab tiba, beberapa penonton antusias mengacungkan tangan mengajukan beragam pertanyaan. Mulai cara menulis yang baik, pembuatan film KCB, hingga rencana Kang Abik menulis novel untuk anak-anak. Salah seorang penonton, Nur, menanyakan rahasia mengawinkan sastra dengan aturan-aturan Islam, sehingga menghasilkan suatu karya yang fenomenal. ''Dengan menghayati Islam sebaik-baiknya, jiwa sastra itu akan masuk ke dalam diri kita,'' jelas Kang Abik.

Selain membahas novel, dalam acara tersebut juga disinggung audisi para pemain KCB yang akan berlangsung di Surabaya besok dan lusa. Syarat utama menjadi pemain film KCB adalah mampu mengaji dengan baik. ''Nanti yang menguji Kang Abik sendiri,'' tegas Nurhamdani. (jp)

Tidak ada komentar:

Album